PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA


Keluarga adalah institusi social yang pertama dan utama bagi kehidupan kita, dimana kita lebih banyak menghabiskna waktu bersama anggota keluarganya daripada dengan institusi social lainnya. Anggota keluarga dipahami sebagai orang yang paling berarti dalam kehidupan kita selama proses perkembangan dan pembentukan kepribadian. Keluarga memiliki pengaruh yang jauh dan besar terhadap tumbuh kembang kita melebihi institusi social lainnya (dalam bidang ekonomi, pendidikan politik, agama,dll).
Pada dasarnya pola asuh yang diterapkan oleh tiap-tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya. Terdapat tiga macam pola asuh orang tua yaitu otoriter, permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter diartikan sebagai bentuk pola asuh yangmenekankan pada pengawasan orang tua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau kepatuhan. Dimana orang tua bersikap tegas, suka menghukum dan cenderung mengekang keinginan anak. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang inisiatif, cenderung ragu dan mudah gugup. Oleh karena sering mendapat hukuman anak menjadi tidak disiplin dan nakal.
Pola asuh permitif dairtikan sebagai bentuk pengasuhan di mana orang tua member kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orang tua. Orang tua dalam pola asuh seperti ini biasanya bersifat hangat, hingga sering kali disukai oleh anak.
Sedangkan pola asuh autoritatif diartikan sebagai polas asuh orang tua yang dicirikan dengan adanya hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama dalm arti salinhg melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat disiplin.pola asuh ini baik dan cocok untuk diterapkan para orang tua kepada anak-anaknya. Anak yang diasuh dengan pola asuhan ini nantinya akan menjadi anak yang hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orang tua, menghormati dan menghargai orang tua, tidak mudah depresi dan stress, serta berprestasi baik.



Orang tua saya menerapkan pola asuh otoriter dalma mengasuh saya. Pola pengasuhan tersebut membuat saya menjadi anak yang sedikit kurang percaya diri karena adanya kekangan dari orangtua. Namun, sejak saya masuk sekolah saya bergaul dan bersosialisasi kepada teman dan orang orang yang berada di lingkungan saya saya mulai bisa mengembangkan diri saya dan berkreatif serta berinisiatif.

source: GOOGLE

0 komentar:

MASALAH SOSIAL


Masalah social merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah social merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah social dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan, dan kepedulian. Sehingga tidak heransering kita jumpai adanya kerja bakt, saling member dan menolong. Sedangkan masyarakat perkotaan hidup dalam suasana egois,individual, kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosialdi wilayah tersebut. Contoh-contoh masalah social yang sering kita jumpai yaitu kebodohan, kemiskinan, adanya pengangguran, kriminalitas (kejahatan), pertikaian, kenakalan remaja, dll.


Saya akan menjelaskan salah satu masalah social yang terjadi di lingkungan saya yaitu Kemiskinan. Di Indonesia, jumlah kemiskinan masih cukup banyak, meskipun pemerintahtelah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknyaseperti pangan, sandang, dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan social yang lain seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah,kurang gizi, rentan terkena penyakit.
Ada dua factor kemiskinan, yaitu factor internal dan eksternal. Factor internal antara lain karena tingkat pendidikan rendah, tidak memiliki ketrampilan dank arena sifat malas.sedangkan, factor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi Negara yang buruk, harga kebutuhan pokok tinggi, dan kurangnya perhatian dari pemerintah.
Bagaimana cara mengatasi kemiskinan?
Berikut beberapa contoh upaya pemerintah mengatasi kemiskinan
1) Pemberian kartu ASKES (asuransi kesehatan)
2) Pemberian beras untuk rakyat miskin (Raskin)
3) Pemberian Bantuan Dana Operasional (BOS)
4) Pemberian bantuan tunai langsung (BLT)
5) Pemberian bantuan modal untuk usaha


SOURCE: ayoecahyaningsih.blogspot.com

0 komentar: